Pengumuman Nama-Nama Calon Mahasiswa Program Pascasarjana MTS FTSP UII Gelombang I TA 2018/2019

   Berdasarkan surat keputusan yang disahkan oleh Ketua Program Pascasarjana Magister Teknik Sipil FTSP UII, berikut nama-nama calon Mahasiswa TA 2018/2019 yang diterima melalui seleksi pada Gelombang I:

 

 

PMTS FTSP UII Berperan Aktif Dalam Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) Di Universitas Andalas, Padang

     PMTS FTSP UII berperan aktif dalam Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) Riset Kebencanaan ke – 5 yang diselenggarakan di Universitas Andalas Padang, Sumatera Barat. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Ikatan Ahli Bencana Indonesia (IABI) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI yang dibuka oleh Wakil Presiden, M. Jusuf Kalla. Even ini merupakan yang kelima kalinya semenjak dimulainya tahun 2014 lalu di Kota Surabaya yang mana sebelumnya PIT Riset Kebencanaan ini dilaksanakan di Universitas Indonesia Depok.

      Kegiatan PIT Riset Kebencanan ke V dilaksanakan pada 1-4 Mei 2018 dengan diawali peresmian Taman Edukasi Bencana (TEB) yang berlokasi di Danau Cimpago, Purus, Sumatera Barat, Selasa (01/05). Dalam acara tersebut turut disampaikan anugerah Life Time Achievement Bidang Penanggulangan Bencana. Rangkaian acara yang lainnya yaitu, Konferensi internasional, Seminar nasional (diskusi panel/paralel), Expo/pameran kebencanaan, Disaster management event dan Geopark study visit.

     Turut hadir dalam acara tersebut, Kepala BNPB Laksda (Purn) Willem Rampangilei, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno dan Rektor Universitas Andalas Tafdil Husni dan Ketua IABI Harkunti Pertiwi Rahayu. BNPB Ir. Hermansyah, Direktur Pengembangan Resiko BNPB Lilik Kurniawan, Ka Balitbang Ir. Reti Wafda, Ketua Ikatan Ahli Kebencanaan Indonesia (IABI), Ketua Umum Panitia Pertemuan Ilmiah Tahunan Riset Kebencanaan Unand Dr. Febrin Anas dan Bambang Istijono ketua pelaksana.

     PIT sendiri merupakan acara tahunan yang diikuti oleh para peneliti, akademisi, praktisi dan perekayasa kebencanaan di tanah air yang bertujuan untuk menggali peran ilmu pengetahuan dan teknologi dalam penanggulangan bencana di Indonesia Selain itu juga bertujuan untuk terwujudnya dialog dan sinergi pelaku penelitian/periset kebencanaan dari Lembaga Riset dan Perguruan Tinggi. Selain membuka booth pameran kebencanaan di Kompleks Masjid Raya, Padang, Sumatera Barat. Dosen PMTS UII turut serta mempresentasikan hasil-hasil riset kebencanaan.

Hasil Tinjaun Lapangan (Reconnaissance) ke Wilayah Kerusakan Gempa Banjarnegara

Peristiwa Bencana Gempa di Banjarnegara  yang terjadi pada 18 April 2018 membuat banyak pihak prihatin, karena selain menelan 2 korban jiwa peristiwa tersebut juga banyak menimbulkan kerusakan bangunan. Prof. Sarwidi, Dosen Rekayasa Kegempaan dan Manajemen Bencana (RGMB) bersama dengan Mahasiswa Magister Teknik Sipil UII konsentrasi RGMB melakukan kunjungan ke lokasi terjadinya gempa guna meninjau dampak kerusakan di lokasi gempa, Sabtu (21/4/2018).

Hasil temuan tim di lapangan banyak menemukan bangunan yang roboh atau rusak umumnya rumah dan beberapa bangunan sekolah yang dikatagerikan sebagai bangunan non-teknis (non-engineered) dan memang terindikasi bersifat getas. Bangunan rumah dan sekolah yang roboh atau rusak berat tidak mengikuti kaidah-kaidah dalam membangun bangunan tahan gempa, diantaranya adalah sistem struktur yang kurang menyatu, mutu tembokan yang rendah, bangunan didirikan di atas tanah yang kurang stabil serta material bangunan, seperti kayu dan bambu yang telah lapuk.

 

Ada hal menarik yang ditemukan di lokasi bencana. Di sana ditemui inovasi dari masyarakat dalam menekan biaya bangunan dengan menggunakan kombinasi tulangan baja dan bambu untuk perkuatan rangka beton rumah. Sayangnya, teknis pelaksanaan kurang memadai dan tidak dibuat dengan praktek yang semestinya. Seperti, adanya kekurangan pembuatan kait pada penyambungan tulangan, pemakaian tulangan bambu yang bermutu rendah dan berukuran terlalu kecil dan sambungan pada simpul antar elemen beton pengekang yang tidak memadai. Hal ini yang menyebabkan bangunan sangat rawan runtuh.

Perlu diketahui, gempa yang terjadi di Banjarnegara berskala rendah, yaitu 4,4 SR tanggal 18 April 2018 dengan kedalaman pusat gempa 4 km dan 3,4 SR tanggal 21 April 2018 dengan kedalaman pusat gempa 1 km. Namun demikian, pusat gempa yang sangat dangkal menyebabkan intensitas goncangan gempa di permukaan dapat terasa sangat kuat sehingga bangunan yang kurang memenuhi standar keamanan gempa banyak yang roboh atau rusak berat.

“Mengingat sebagian besar permukiman masyarakat di Indonesia terancam bencana gempa, maka sewajarnyalah semua pihak dapat bahu-membahu dalam mengantisipasi bencana gempa agar menjadi kekuatan besar dalam mengantisipasi bencana tersebut, misalnya dengan mengadakan semacam gerakan nasional PRB gempa”, ujar Sarwidi.

read more :

http://jogja.tribunnews.com/2018/04/23/antisipasi-gempa-masyarakat-rumah-harus-pilih-rumah-tahan-goncangan

http://jogja.tribunnews.com/2018/04/23/ini-hasil-tinjauan-tim-uii-yogyakarta-terkait-dampak-kerusakan-gempa-banjarnegara

 

Press Conference Lulusan Pertama Program Double Degree Mahasiswa Magister Teknik Sipil UII

Program Pascasarjana Magister Teknik Sipil (MTS) UII melakukan konferensi pers, Rabu (04/04/2018) di ruang sidang Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan UII terkait Program Double Degree dengan University of Hawaii at Manoa (UHM) yang telah berhasil meluluskan satu mahasiswa dari Indonesia.

 

Mahasiswa tersebut adalah  Jafar, yang telah berhasil menyelesaikan studi S2-nya di UHM dengan gelar MURP (Master in Urban and Regional Planning). Studi tersebut ia tempuh selama satu tahun di Hawai’i, Amerika Serikat. Sebelumnya ia juga telah menjalani studi S2 selama setahun Pascasarjana Magister Teknik Sipil (MTS) UII.

Program Double Degree merupakan Program Rintisan antara PMTS FTSP UII dan Department of Urban and Regional Planning (DURP), Universty of Hawai’i at Manoa (UHM), Amerika Serikat yang telah dimulai sejak tahun 2012. Program ini merupakan implementasi dari Memorandum of Understaning (MoU) dan Memorandum of Agreement (MoA) yang telah ditandatangani kedua pihak. Mahasiswa yang dapat menyelesaikan Program Double Degree akan mendapatkan 2 (dua) ijazah dan 2 (dua) gelar sekaligus, yaitu Magister Teknik (M.T.) dan Master of Urban and Regional Planning (MURP).

Prof. Sarwidi, Ketua Program Magister Teknik Sipil UII mengatakan bahwa kerjasama ini untuk menanggapi kompetensi global yang semakin masif serta dilatarbelakangi misi kemanusiaan dalam hal penanggulangan bencana.

Informasi Penerimaan Mahasiswa Baru TA 2018/2019

DISKUSI PUBLIK NASIONAL “DIALEKTIKA PENERAPAN HUKUM KONSTRUKSI; KRIMINALISASI VS KEADILAN”

Maraknya kasus hukum dalam penyelenggaraan proyek pemerintah maupun swasta melatarbelakangi Program Magister Teknik Sipil untuk menyelenggarakan diskusi publik dengan tajuk “Dialektika Penerapan Hukum Konstruksi; Kriminalisasi Vs Keadilan”. Kegiatan tersebut berlangsung di Gedung Kahar Mudzakkir, Kampus Terpadu UII, Sleman, Yogyakarta pada Sabtu (9/1).

Diskusi tersebut menghadirkan beberapa panelis diantaranya Irjen Pol. (Purn) Bibit Samad Rianto, MM, Ph.D. (Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2009-2011), Ir. Riad Horem Dipl. HE (Praktisi Hukum Konstruks), Direktorat Jenderal Bina Konstruksi Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik PUPR serta Ketua BPK RI Perwakilan Yogyakarta.

Kegiatan ini dihadiri oleh lebih dari 300 peserta dari Praktisi Proyek Konstruksi Pemerintah dan Swasta dari berbagai berbagai daerah di Indonesia, Pelaku usaha bidang pengadaan barang dan jasa, mahasiswa S-1 dan Program Pasacasarjana di lingkungan Universitas Islam Indonesia dan Perguruan Tinggi lain serta peserta umum lainnya.

Hal-hal yang dibahas dalam diskusi tersebut yaitu mengenai Kasus-Kasus Korupsi dengan Modus-Modusnya Di Sektor Konstruksi Pemerintah, Penyelesaian Kasus-Kasus Dalam Pengadaan Barang dan Jasa di Sektor Konstruksi, Penyimpangan Kasus-Kasus Hukum Proyek Konstruksi dan Kerugian Negara, Permasalahan Kasus Hukum Di Lingkungan PUPR serta Penyelesaian Penyimpangan Pada Kasus-Kasus Proyek Konstruksi dan Kerugian Negara.

Beberapa poin penting hasil rekomendasi yang perlu diperhatikan dari workshop ini adalah Dialektika, penegakan hukum pada proyek pemerintah; Implikasi atas berbagai kasus kriminalisasi dalam pelaksanaan proyek pemerintah; serta Dilema hukum bagi PPK dan Kontraktor Proyek pemerintah.

Diskusi ini diharapkan mampu meningkatkan partisipasi pemerintah, pelaku usaha maupun masyarakat dalam menciptakan transparansi yang lebih baik dalam penyelenggaraan sektor konstruksi. Meningkatkan penerapan keterbukaan informasi publik terutama dalam pelaksanaan dan pengadaan barang/jasa pemerintah di sektor konstruksi dan menambah wawasan mahasiwa dan pelaku kontruksi tentang hukum di bidang konstruksi serta dapat menyikapi problematika yang terjadi di bidang konstruksi.

Lulusan Pertama Program Double Degree PMTS FTSP UII dengan DURP UHM, Amerika Serikat

Kerjasama program Double Degree antara Program Magister Teknik Sipil FTSP UII dengan Department of Urban and Regional Planning (DURP), University of Hawai’i at Manoa (UHM), Amerika Serikat pada konsentrasi Manajemen Rekayasa Kegempaan (MRK) atau Rekayasa Kegempaan dan Manajemen Kebencanaan (RGMB) telah berhasil meluluskan 1 mahasiswa angkatan pertama.

Foto wisudawan pertama Program Double Degree, Jafar Iskandar dan pimpinan University of Hawai’i at Manoa (UHM) pada saat pelaksanaan wisuda di kampus UHM Amerika Serikat, Sabtu (16/12) lalu.*

Program Double Degree PMTS FTSP UII dengan DURP UHM telah dirintis sejak 2012 yang sebelumnya didahului dengan pelaksanaan Program Master Credit ini didukung program Beasiswa Unggulan BPLKN Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI dan The United States Agency for International Development (USAID).

Program Double Degree angkatan pertama ini diikuti oleh dua mahasiswa PMTS FTSP UII konsentrasi MRK/RGMB, yaitu Jafar Iskandar dan Wisnu Erlangga. Dua mahasiswa tersebut terseleksi sebagai peserta  program Double Degree pada November 2016 dan menjalani masa studi selama satu tahun di DURP UHM, Amerika Serikat.

Jafar Iskandar telah menyelesaikan Program Double Degree tepat 1 tahun dan berhak menyandang gelar Master of Urban and Regional Planning (MURP.) dari UHM. Jafar akan kembali ke Indonesia pada tanggal 26 Desember untuk segera menyelesaikan tesis di PMTS FTSP UII untuk mendapatkan gelar Magister Teknik (M.T.) dalam bidang Teknik Sipil konsentrasi MRK/RGMB.

 [N. Basori]

Postgraduate Workshop: “Construction Contract: Learning From the Cases”

Pada hari Sabtu (7/10) Program Magister Teknik Sipil Universitas Islam Indonesia menyelenggarakan workshop bertajuk “Construction Contract: Learning From the Cases” di Ruang Sidang Teknik Sipil FTSP UII. Workshop ini bertujuan untuk memahami struktur dan lingkup general conditions dari kontrak konstruksi berdasarkan rujukan standar kontrak pemerintah, ketentuan dan syarat-syarat dalam kontrak konstruksi proyek pemerintah dan internasional di Indonesia.

Workshop yang berlangsung mulai pukul 08.30 sampai 12.00 ini menghadirkan Keynote Speech  Ir. Inonu  Ferryanto, MT. (General Manager, Department EPC PT. Adhi Karya (Persero) sekaligus sebagai Panelis. Panelis lain adalah Dr. Ir. Purnomo Soekirno (Akademisi dan praktisi yang berpengalaman dalam berbagai proyek konstruksi dan sebagai Moderator adalah Ir. Akhmad Suraji, MT., PhD., IP-M. (Akademisi dan peneliti kebijakan industri konstruksi dan pembangunan infrastruktur). Kemudian dilanjutkan dengan presentasi grup pemakalah mahasiswa S2 Konsentrasi Manajemen Konstruksi, Program Magister Teknik Sipil FTSP UII angkatan tahun 2016.

Workshop ini mengangkat materi proyek konstruksi di Indonesia yang sering mengalami permasalahan hukum dan bahkan terjadi kasus hukum yang memenjarakan para pelaku usaha di sektor konstruksi. Para pihak penyelenggara proyek konstruksi sangat terbatas dalam memahami kontrak pada isu unit price dan lumpsum contract. Ketentuan dan syarat-syarat kontrak konstruksi sering diabaikan. Dokumen kontrak konstruksi juga sering hanya terbatas dibaca pada aspek gambar dan spesifikasi, sedangkan general conditions of contract atau ketentuan dan syarat-syarat kontrak sebagai aturan yang menghukumi para pihak berkontrak kurang mendapat perhatian.

Workshop ini dihadiri oleh Praktisi Proyek Konstruksi Pemerintah dan Swasta di DI Yogyakarta, Mahasiswa S1 dan S2 Perguruan Tinggi lain, Mahasiswa S-1/S-2 di lingkungan Universitas Islam Indonesia, dan peserta umum lainnya. Peserta workshop sangat antusias mengikuti kegiatan ini sehingga terjadi diskusi yang hebat antara peserta dan panelis.

Beberapa poin penting hasil rekomendasi yang perlu diperhatikan dari workshop ini adalah Dialektika, penegakan hukum pada proyek pemerintah; Komplikasi dan Kriminalisasi dalam pelaksanaan proyek pemerintah; dan Dilema hukum bagi PPK dan Kontraktor Proyek pemerintah.

Dengan diadakannya workshop ini diharapkan dapat memberikan pemahaman dan kesadaran pihak-pihak terkait akan pentingnya dialektika penegakan hukum pada proyek konstruksi sehingga akan memberikan dampak positif bagi sektor konstruksi di Indonesia.