Kuliah Umum Mahasiswa Baru TA 2015/2016

Sample ImageSabtu 12 September 2015, Program Pascasarjana Teknik Sipil FTSP UII mengadakan kuliah umum untuk Mahasiswa Baru TA 2015/2016. Acara ini dihadiri oleh 46 mahasiswa dari Konsentrasi Manajemen Konstruksi, Manajemen Rekayasa Kegempaan, Dan Perencanaan Dan Teknik Transportasi. Ir. Akhmad Suraji, MT., Ph.D sebagai pemateri pada studium generale ini menbawakan topik tentang “Pentingnya Investasi Pendidikan di Bidang Teknik Sipil dalam Kesiapan Menghadapi Integrasi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) Sebuah Peluang Dan Tantangan.

Dalam prosesnya, Akhmad Suradji yang juga menjabat sebagai Ketua Persatuan Insinyur Indonesia (PII) wilayah DIY mengistruksikan semua mahasiswa untuk menuliskan pendapat mereka kaitannya dengan point baik-buruk dunia keteknik sipilan. Tulisan tersebut ditujukan untuk mengetahui pemahaman mereka secara umum tentang dunia teknik sipil yang nantinya akan dibahas pada penghujung acara.

Dengan semangat dan antusiasmenya, Akhmad memberikan pemahaman kepada seluruh mahasiswa baru bahwa langkah yang sedang mereka ambil sudah benar. Pendidikan yang sedang ditempuah merupakan suatu bentuk investasi yang baik guna menghadapi integrasi masyarakat ekonomi ASEAN khususnya dan zaman yang terus berkembang umumnya. Dengan adanya situasi yang semakin sulit, sikap yang terbaik yang mungkin ditunjukkan adalah sikap optimis, dengan menganggap bahwa setiap kondisi tersebut tidak lain hanya merupakan peluang dan tantangan. Dikatakan “peluang” bahwa seyogyanya setiap mahasiswa senang dan cekatan menghadapi situasi yang ada, dan “tantangan” adalah untuk selalu berupaya mengembangkan diri.

Sample ImagePada penghujung acara, tulisan-tulisan yang pada awal acara dikumpulkan, telah dikompilasi dan ditampilkan dalam bentuk slides untuk kemuduian dibahas. Beraneka ragam tentunya pendapat-pendapat yang dikemukakan pada slides tersebut, sesuai dengan masalah yang terjadi dan harapan yang diinginkan oleh setiap mahasiswa terkait dengan dunia keteknik sipilan khususnya di Indonesia. Salah satu tanggapan yang paling menarik adalah bahwa dunia keteknik sipilan di Indonesia masih sarat akan korupsi, kolusi dan nepotisme. Jawaban yang menarik pula dari Akhmad Suradji kaitannya dengan hal itu adalah karena tidak munculnya “wisdom” dari setiap pelaku. Bahwa wisdom itu akan muncul dari proses pencarian informasi, sekumpulan informasi akan membentuk data, sekumpulan data akan menciptakan knowledge (pengetahuan) dan kumpulan pengetahuan yang dimiliki akan memunculkan wisdom (kebijaksanaan). Jawaban ini kembali menguatkan posisi setiap mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan guna tidak hanya memperoleh pengetahuan, tetapi juga memunculkan wisdom untuk memperbaiki kondisi Indonesia khususnya dalam dunia keteknik-sipilan.